1. Safee orang Aceh ?
Banyak ulah aneh di dunia maya
selama Piala AFF. Salah satunya ini:
desas-desus bahwa striker Malaysia
bernama Safee (dibaca “Sapi”
dalam logat Sunda) sebenarnya
adalah orang Aceh yang keluarganya
dibantai tentara Indonesia. Kemudian
lari ke malaysia, trus jadi pemain bola
disana. Ampuuun!! Plis deh. Hoax ini
terlalu 4L4Y.
2. Air mineral saingan sama tiket
masuk
Bukan cuma tiket masuk yang
harganya melambung. Air mineral
yang dijajakan dalam stadion lebih
dahsyat dong! Lima menit sebelum
pertandingan lawan filipina saya beli
aqua botol kecil Rp 2.500. Selesai
babak pertama, seorang penonton di
depan saya memanggil tukang aqua
yang sama. “Berapa sebotol
bang?”. “Lima rebu”, jawab si
abang dengan santainya. Bused!
harga aqua bisa naek 2 kali lipet
dalam 1 x 45 menit. Udah bisa
ditebak, di babak final ternyata
harganya naek lagi jadi 10 ribu.
Ohmaigat …mungkin kalo tukang
ketoprak bisa masuk stadion
harganya 50 ribu sepiring kali ya?
3. Jakmania, Aremania,
atau..Indonesiamania?
Banyak pendukung fanatik klub Liga
Indonesia bertebaran selama Piala
AFF. Mereka tetap memakai atribut
klubnya saat Indonesia bertanding.
Mayoritas Jakmania dan Aremania.
Mungkin mereka lupa saat itu yang
bertanding adalah Indonesia, bukan
Persija atau Arema *jangan-jangan
tiket yg mereka bawa Persija lawan
Arema. Hehehe …tapi untungnya
mereka gak lupa nyanyi Indonesia
Raya kok.
4. Malaysia = Maling
Final AFF antara Indonesia-Malaysia
adalah partai yang lebih panas dari
kompor gas. Saat pemain & official
malaysia mulai masuk lapangan, tiba-
tiba terdengar teriakan maling.
Awalnya saya kira ada maling
beneran (tapi ngapain maling ayam
masuk stadion? lebay banget).
Orang-orang yang teriak kok sambil
ngacungin jari tengah ke arah
lapangan. Ooooo …ternyata teriakan
maling itu untuk malaysia toh!
(bukan untuk Nurdin Halid juga).
Jadilah sepanjang pertandingan
teriakan maling berkumandang di
stadion GBK. Begitulah nasib bangsa
yang suka mengklaim milik orang
lain, diteriakin maling deh. Jangan
ditiru ya, upin-ipin..
5. Tiba-tiba rusuh, tiba-tiba hening
Partai final ditonton 95 ribu orang,
jadi kebayang dong lebih heboh dari
kampanye golkar. Tibalah saatnya
menyanyikan lagu kebangsaan
Malaysia. Jreng..jreng..jreng..belom
juga seperempat nada, tiba-tiba
suporter merah putih langsung teriak
yel-yel “In-do-ne-sia! In-do-ne-
sia!”. Gak lupa ada juga yang teriak
“Maliiing! Maling!”. Jadilah itu
pemutaran lagu kebangsaan paling
tidak khidmat sepanjang sejarah
Malaysia. Begitu selesai lagu malaysia,
sang MC mengumumkan tiba saatnya
menyanyikan lagu kebangsaan
Indonesia. Dan …stadion yang tadinya
riuh rendah tiba-tiba hening. Tanpa
komando! Sulit saya ungkapkan
dengan kata-kata tapi …hal itu
sungguh..unik bin ajaib. Begitu lagu
Indonesia Raya berkumandang, 95
ribu org menyanyikannya dengan
khidmat. Dada bergetar.
Haru,..bangga …jadi satu. Udah ah,
kalo diterusin bisa nangis.
30 December 2010,
Daniel Adrian
~ In Memoriam of AFF Trophy ~
sumber : http://m.kompasiana.com/post/4d1cb14fad67a51e61050000
BACA JUGA YANG INI
0 komentar:
Posting Komentar
jangan cuma baca plend, silahkan berkomentar tentang artikelnya.. di tunggu plend. dilarang berkomertar berbau SARA !!!