VIVAnews - Empat tahun lalu,
tepatnya pada 10 Januari 2007,
satelit mikro yang dikembangkan
Lembaga Penerbangan dan
Antariksa Nasional (Lapan)
bekerja sama dengan Universitas
Teknik Berlin diluncurkan ke
angkasa dari Pusat Antariksa
Satish Dhawan, India.
Satelit pertama RI itu dinamakan
Lapan-Tubsat. Ia berbentuk kotak
dengan berat 57 kilogram dan
dimensi 45 x 45 x 27 centimeter.
Meski kecil, tugas satelit ini tak bisa
dianggap remeh. Lapan-Tubsat
digunakan untuk melakukan
pemantauan langsung situasi di
Bumi seperti kebakaran hutan,
gunung berapi, banjir, menyimpan
dan meneruskan pesan komunikasi
di wilayah Indonesia, serta untuk
misi komunikasi bergerak.
Satelit ini berorbit polar atau
mengelilingi bumi dengan melewati
kutub. Satelit tersebut melewati
wilayah Indonesia sebanyak dua kali
per hari.
Selama empat tahun, Lapan-Tubsat
telah menghasilkan berbagai video
pemantauan bencana misalnya
gunung meletus, pemantauan
kebakaran hutan, dan pemantauan
perkembangan jembatan Suramadu.
Yang membanggakan, hingga saat
ini Lapan-Tubsat masih mengorbit.
Ini di luar perkiraan. "Ini merupakan
hal yang luar biasa bagi sebuah
satelit mikro karena banyak satelit
semacam ini hanya berusia dua
tahun," kata Deputi Bidang
Teknologi Dirgantara Lapan,
Soewarto Hardhienata, dalam rilis
yang diterima VIVAnews, Selasa 18
Januari 2011.
Jika tak ada anomali, Lapan-Tubsat
diperkirakan masih terus beroperasi
selama beberapa tahun mendatang.
Salah satu prestasi Lapan-Tubsat
adalah dapat mengambil gambar
letusan Gunung Merapi pada 2010.
Saat itu, satelit-satelit penginderaan
jauh milik negara-negara maju, tidak
dapat mengambil gambar gunung
itu karena seluruh wilayah udara di
Merapi tertutup awan akibat erupsi.
"Inilah kelebihan Lapan-Tubsat.
Satelit ini dapat digerakkan,
sehingga mampu ’melirik’ dari
sisi samping wilayah yang ingin
dilihat. Pada satu hari itu, hanya
Lapan-Tubsat yang berhasil melihat
Merapi dari 650 kilometer di atas
permukaan bumi," kata Kepala
Bidang Teknologi Ruas Bumi
Dirgantara Lapan, Chusnul Tri
Judianto.
Ingin tahu seperti apa hasil karya
Lapan-Tubsat? Lihat foto di bawah
ini:
Erupsi Merapi 05-11-2010 (Lapan-
Tubsat)
Erupsi Merapi 05-11-2010
Kawah Merapi 24 Mei 2007 (Lapan-
Tubsat)
Erupsi Bromo 28 November 2010
(Lapan-Tubsat)
Bandara Biak 29 Agustus
2010 (Lapan-Tubsat)
Kepulauan Maluku Utara 2 Mei 2010
(Lapan-Tubsat)
Tangkuban Perahu 28 April 2009
(Lapan-Tubsat)
(umi)
• VIVAnews
BACA JUGA YANG INI
0 komentar:
Posting Komentar
jangan cuma baca plend, silahkan berkomentar tentang artikelnya.. di tunggu plend. dilarang berkomertar berbau SARA !!!