VIVAnews - Upaya pemerintah Mesir
memblokir internet di negaranya
untuk melumpuhkan jalur komunikasi
kelompok oposisi, memunculkan
upaya-upaya kelompok aktivis
internasional untuk memulihkan
koneksi internet di negara itu.
Kelompok aktivis internet Telecomix
serta kelompok hacker Anonymous
dikabarkan berupaya untuk
membangun kembali infrastruktur
internet darurat di Mesir dengan
membangun akses point internet
sendiri dan memanfaatkan saluran
kabel telepon luar negeri.
Seperti dikutip dari Forbes, sejak
Kamis malam waktu setempat, Mesir
memang telah memblokir akses
internet dari empat penyedia
internet (ISO) terbesar mereka: Link
Egypt, Vodafone/ Raya, Telecom
Egypt, dan Etisalat Misr.
Bahkan, tak hanya koneksi internet,
Mesir juga memblokir layanan SMS di
negaranya. Hal itu dilakukan oleh
pemerintah, karena selama ini
kelompok oposisi memanfaatkan
jejaring sosial untuk melakukan
komunikasi dan koordinasi dalam
melaksanakan aksi-aksi mereka.
Akibatnya, beberapa aktivis Mesir kini
memanfaatkan radio amatir untuk
saling berkomunikasi. "Internet tidak
berfungsi, mobil polisi terbakar. Hari
ini menandai hari besar bagi sejarah
Mesir," ujar seorang warga Mesir
yang menggunakan sandi Morse
lewat radio amatir.
Namun, setidaknya hingga kini
jaringan telepon kabel di Mesir tetap
bisa berfungsi. Oleh karenanya,
kelompok hacker Anonymous,
bahkan sempat mengirimkan
dokumen-dokumen bocoran
WikiLeaks tentang kekejaman dan
kebrutalan rezim Hosni Mubarak
melalui faksimili, ke sekolah-sekolah
di Mesir.
Mereka menghimpun database
nomor faksimili milik perusahaan dan
sekolah-sekolah di Mesir dengan cara
mencarinya di mesin pencari Google.
Selain itu, Telecomix juga memantau
saluran radio amatir, untuk
membangun komunikasi dengan
kelompok oposisi lokal.
“Kami berdiri di belakang rakyat
kecil yang tengah berjuang melawan
pemerintahnya. Kami percaya, orang-
orang perlu melihat kebenaran,
karena kini mayoritas Internet Mesir
mati sehingga publik tidak bisa
mengakses informasi vital ini, ” kata
salah satu sumber dari kelompok
Anonymous.
Sebelumnya, hacker Anonymous
dikenal sebagai kelompok hacker
yang membela situs pembocor
rahasia WikiLeaks dan melakukan
serangan terhadap pihak-pihak yang
dianggap memusuhi WikiLeaks,
seperti PaypPal, Visa, atau
MasterCard.
Sebelum pemerintah Mesir memblokir
akses internet, Anonymous juga
sempat menargetkan serangan
Distributed Denial of Service (DDoS)
terhadap situs-situs pemerintahan
Mesir , khususnya situs Kementrian
Komunikasi dan Teknologi
Informatika Mesir. (hs)
BACA JUGA YANG INI
4 komentar:
Absen..http://banyubilik.blogspot.com
[Reply]@banyubilik silahkan sob:)
Met sore bro.yap aku dah folow.thank bro.sukses slalu
[Reply]@birintand thank iya sob :)
Posting Komentar
jangan cuma baca plend, silahkan berkomentar tentang artikelnya.. di tunggu plend. dilarang berkomertar berbau SARA !!!